Viral, Para Pria Berotot Demo Pemerintah India soal COVID-19, Ini yang Dituntut

Viral, Para Pria Berotot Demo Pemerintah India soal COVID-19, Ini yang Dituntut


Source: piqsels

Viral, Para Pria Berotot Demo Pemerintah India soal COVID-19, Ini yang Dituntut


Dunia4d2PrediksiHK - Sejumlah binaragawan di India kemarin (8/6) mengadakan protes menuntut pemerintah melonggarkan lockdown. Ya, para pria berotot itu meminta agar boleh kembali berolahraga di gym kesayangan mereka.
Aksi unjuk rasa ini terjadi di sejumlah kota di India, diikuti oleh pemilik gym dan para pelatih yang sumber pendapatannya terhenti semenjak lockdown diterapkan pada 25 Maret lalu.
Pria berbadan besar dan kekar itu bertelanjang dada sambil memegang poster yang menyerukan agar gym kembali dibuka. Ada juga yang ikut meramaikan protes yang berlangsung damai itu sambil melakukan push up dan memamerkan otot mereka untuk menarik perhatian masyarakat sekitar.
Meski pemerintah India telah mengizinkan warga untuk berolahraga di luar rumah, gym tetap ditutup dan membuat mereka resah. "Kami mengalami kerugian selama tiga bulan terakhir dan tidak ada kejelasan ketika pemerintah berencana untuk membuka pusat kebugaran," ujar Presiden Asosiasi Pemilik Gym Amritsar, Dharminder Verma.
Karena meski ditutup, para pemilik gym tetap harus membayar sewa dan gaji para karyawannya. Tetapi para pelatih hanya mendapatkan sedikit karena mayoritas pemasukan mereka berasal dari orang-orang yang dilatihnya.
Para binaragawan yang biasa menghabiskan sehari-harinya di gym pun ikut mendukung, mereka heran mengapa pusat olahraga belum boleh dibuka tetapi mal, restoran, hotel, hingga toko miras yang dikunjungi banyak orang diizinkan beroperasi kembali.
Seperti diketahui, gym merupakan salah satu dari banyak bisnis yang ditutup akibat pandemi Covid-19 untuk mencegah penyebaran wabah tersebut. Fasilitas olahraga dianggap berpotensi lebih banyak kuman karena peralatannya disentuh oleh banyak orang.
"Dumbel misalnya adalah logam yang disentuh banyak namun sulit untuk disterilkan,” kata Dr. Deverick Anderson, seorang profesor kedokteran dan direktur Pusat Duke untuk Pengawasan Antimikroba dan Pencegahan Infeksi di Pusat Medis Universitas Duke di Durham, Carolina Utara.
"Jadi jika orang-orang ingin pergi ke gym, mereka juga harus mengerti dan menerima bahwa ada bahaya yang muncul dari situ. Tetapi, ada banyak langkah yang bisa dilakukan orang untuk mengurangi risiko tersebut," jelasnya.
Dr. Anderson menyarankan orang-orang untuk rutin mengelap dan menyemprot peralatan dengan disinfektan sebelum dan sesudah mereka pakai. Namun ia juga mengingatkan orang-orang untuk menunggu terlebih dahulu setelah membersihkan untuk membiarkan cairan disinfektan mensterilkan permukaan besi. 
marines.mil
marines.mil
"Saat menyemprotkan desinfektan, berikan waktu satu menit atau lebih untuk membunuh kuman sebelum dibersihkan dan lalu digunakan."
Selain itu, patuhi juga instruksi jaga jarak fisik. Pengelola gym juga perlu membatasi jumlah pengguna dalam satu ruangan. Perlu diketahui juga bahwa virus korona dapat bertahan hingga lima hari di permukaan besi, dan tiga hari di barang plastik.
Olahragawan bernafas dengan berat dan menghasilkan banyak droplets. "Sangat penting untuk memiliki gym yang berventilasi baik, terutama yang menggunakan sistem sirkulasi yang terus-menerus menyegarkan udara di dalam dengan udara yang disaring dari luar. Atau minimal memiliki jendela di kedua sisi ruangan agar udara dapat menghembus dari satu sisi ke sudut lainnya," ujar Bert Blocken, seorang profesor teknik sipil di Eindhoven University of Technology di Belanda yang mempelajari pergerakan udara dalam gedung.
Pilihan yang lebih aman adalah berolahraga di rumah masing-masing untuk menjaga tubuh tetap bugar