Jutaan Orang Bahkan Tidak Tahu Apa Itu Meses, Cuitan Viral Ini Beri Penjelasan

wikipedia

Tren menata meses secara artistik di atas roti tengah mewabah di media sosial. Dimulai dari aksi iseng warganet hingga disambar akun perusahaan dan instansi pemerintah. 
Tapi tahukah kamu bahwa kebanyakan orang di dunia akan bingung melihat fenomena ini. Penyebabnya, ternyata memakan roti dengan meses hanya ada di beberapa negara, yakni di Belanda dan daerah bekas jajahannya. Termasuk Indonesia.
Fakta ini dicuitkan oleh akun @crazysmartasian yang sudah disukai oleh hampir 3000 pengguna Twitter.
Sedang ramai di Twitter roti dan meises.

Tahuka kalian kalau budaya makan roti pakai meises ini cuma ada di Belanda dan bekas koloninya: Indonesia, Belgia, Suriname dan Karibia Belanda.

Kalian ke LN, makan roti pakai meises pasti teman kalian agak kaget dikit.
View image on Twitter
2,244 people are talking about this
Tapi apa betul seperti itu?
Meses memang muncul pertama kali di Belanda dengan sebutan hageslag yang berarti hujan es. Sejarah mencatat perintisnya adalah B.E Dieperink yang bekerja menjadi direktur di sebuah perusahaan permen yang membuatnya pada 1919.
Hageslag yang asli adalah butiran dari biji adas manis atau biji anis. Adas manis rasanya mirip dengan rempah kembang lawang untuk memberikan rasa manis pada masakan atau kue. Bentuknya pun crispy sehingga kira-kira rasanya renyah dan manis. 
Hageslag coklat sendiri baru muncul pada 1936 di Belanda. Melansir Spruce Eats, meses coklat diproduksi pertama oleh perusahaan bernama Venz dengan campuran coklat sekitar 32 persen. Hingga kini hanya Venz yang berhak menggunakan istilah "hageslag" pada produknya sehngga merek lain hanya menuliskan "hagel" pada kemasan mereka.
Lantas kenapa di Indonesia disebut meses? Penyebabnya adalah di Belanda dan Belgia, hageslag ini punya sebutan lain karena bentuknya mirip kotoran tikus: muizenstrontjesdan muisjes. Kata muisjes yang berarti tikus kecil pelafalannya memang mirip dengan meses dalam bahasa Indonesia. 
Perusahaan yang mempopulerkan meses di Indonesia adalah NV Ceres di Garut. Perusahaan ini sudah ada sejak zaman HIndia Belanda. 
Menurut buku 50 Great Bussines Ideas from Indonesia yang ditulis M. Ma'ruf, saat Jepang masuk ke Indonesia, pemiliknya yang orang Belanda. Lalu seorang pria asal Burma (sekarang Myanmar) yang menetap di Bandung membeli perusahaan itu. 
Pada 1950, Chuang mengganti nama NV Ceres menjadi PT Perusahaan Industri Ceres. Saat itu ia mendaftarkan dua merek: Ceres dan SilverQueen. Dua produk yang masih bisa kamu nikmati hingga sekarang. Perusahaan ini berganti nama menjadi Petra Foods pada 1984 saat mendaftarkan diri di Singapura. Baca sejarah Ceres di Indonesia di SINI
Nah berkat Deperink dan juga Chuang, sekarang kamu bisa menikati karya-karya warganet berikut ini:
1. Konon ini cara makan roti dan meses di Klaten 
2. Apa yang terjadi dengan meses warna lainnya ya?
3. Sepertinya tidak berbakat membuat produk selain infrastruktur
4. Kelihatannya ini yang paling populer
5. Karena tren ini muncul akibat warganet gabut harus di rumah saja, maka jangan lupa mereka yang berjuang di garis depab melawan COVID-19

Dengan kerendahan hati dan penuh hormat, mengucapkan Turut berduka kepada seluruh Dokter, Perawat serta tenaga kesehatan yang gugur dalam penanganan Pandemi Covid-19 🙏🙏🙏
Terimakasih tak terhingga atas seluruh tenaga, dedikasi , menjadi Pahlawan yg sejati untuk kami ~
View image on Twitter