Kontroversi Kisah Pelecehan Seksual Online yang Tengah Viral di Medsos

.
unsplash/photo by marten bjork

Sebuah kasus pelecehan online tengah viral dibahas di media sosial. Seorang pelajar perempuan menceritakannya dalam sebuah thread yang kini sudah menghilang, namun kembali diunggah tangkapan layarnya oleh beberapa warganet. 
Singkatnya, pria dalam percakapan digital itu menawarkan menunjukkan kemaluannya kepada perempuan. Yang banyak diperdebatkan oleh netizen adalah pihak perempuan tidak serta-merta menolak dengan jawaban yang seolah membolehkan pria itu. Namun setelahnya, perempuan itu membuat tangkapan layar dan menyebut pria temannya itu telah melecehkan dia. 
Apakah si lelaki memang melecehkan? Apakah si perempuan memberikan persetujuan? Apakah dia hanya mau mengumpulkan bukti bahwa pelecehan terjadi?
Menanggapi thread-thread ini, berikut tanggapan warganet yang terbelah:
Karena banyak mendapat tuduhan miring, perempuan tadi mengatakan bahwa korban teman cowok itu bukan hanya dia. Lalu keluarga pria itu juga sudah datang ke rumahnya untuk meminta maaf dan menyelesaikan secara kekeluargaan.
Belajar dari kejadian ini, yuk kita pahami apa itu pelecehan seksual. 
Banyak yang menganggap pelecehan itu berarti pemerkosaan atau menyentuh bagian intim. Padahal, pelecehan seksual adalah segala bentuk perilaku fisik, verbal, maupun nonverbal bernuansa seksual yang menimbulkan rasa tidak nyaman terhadap orang lain. 
Mengirimkan gambar bernuansa seksual, menawarkan hal-hal seksual seperti dalam kasus ini juga termasuk pelecehan seksual. Jika kamu tidak mau dicap sebagai pelaku pelcehan seksual, maka jangan bertindak seperti hal-hal tadi. 
Bagaimana jika kamu menghadapi pelecehan seksual atau merasa bahwa tindakan pelaku akan mengarah kepada pelecehan seksual? 
Tegaslah dengan menolak semua permintaan yang tidak biasa.Pelaku pelecehan seksual biasanya memakai trik door in the face. Caranya, pelaku meminta hal yang lebih besar dahulu dengan harapan korban akan menolaknya, misalnya pergi berduaan atau berhubungan seksual.
Tujuannya adalah agar korban merasa bersalah karena menolak permintaan besar itu lalu mereka akan melancarkan serangan kedua dengan permintaan yang terkesan lebih ringan. Semakin lama mempertimbangkan permintaan pelaku, makin besar rasa bersalah korban dan peluang pelaku memanfaatkan kamu jadi makin besar. Cepat-cepat menolak semua permintaan "aneh".  Apa saja contoh tindakan pelecehan seksual dan cara menghadapinya? Cek DI SINI
Lalu bagaimana jika pelecehan seksual terjadi kepada kamu?
Korban pelecehan seksual sering kali menyalahkan diri sendiri ketika kejadian tersebut terjadi. Belum lagi kadang ada tekanan dari masyarakat seolah korban yang salah karena pakaian atau perilakunya yang mengundang terjadinya pelecehan seksual. 
Berhentilah menyalahkan diri sendiri.  Dalam hal ini, pelaku pelecehan seksual itulah yang sebenarnya salah karena mereka tak bisa mengendalikan dirinya dengan melecehkan Anda terlepas apapun alasannya.