Rumahnya Viral Akibat Terbengkalai Saat Pandemi: Bau Ketiak Kecoak

FB/Que Sera Sera

Rumahnya Viral Akibat Terbengkalai Saat Pandemi: Bau Ketiak Kecoak

Dunia4d2 Prediksi HK - Pandemi virus korona telah mengubah kehidupan banyak orang di dunia, salah satunya adalah guru asal Malaysia bernama Sarah. Ketika Covid-19 mulai merebak, pemerintah Malaysia meliburkan sekolah-sekolah untuk beberapa hari, sehingga ia pun kembali ke kampung halamannya.
Namun ternyata, libur beberapa hari itu bertambah menjadi tiga bulan setelah pemerintah menerapkan lockdown pada 18 Maret lalu. Ia pun terjebak tidak dapat kembali ke rumahnya karena peraturan karantina wilayah.
Baru akhirnya pada 7 Juni lalu, pemerintah mengizinkan kembali warganya untuk berpindah antar kota. Namun setelah tiga bulan rumahnya ditinggalkan, Sarah pun terkejut melihat kondisinya dan membagikannya melalui akun Facebook Que Sera Sera.
Selain perabotnya ditutupi debu tebal, bagian tembok rumahnya tak lagi berwarna putih bersih, bahkan sedikit plafonnya ada yang rubuh. Bercak-bercak cokelat tampak di permukaan dinding, diduga karena terlalu lembab tak pernah terkena sinar matahari.
Makanan yang ada di lemari esnya rusak semua, tak ada yang dapat dikonsumsi. Hal yang paling mengejutkan adalah ternyata rumahnya telah menjadi tempat pengungsian kucing betina yang melahirkan anak-anaknya, namun juga meninggalkan kotoran yang banyak.
Mumpung masih sempat, Sarah segera berjibaku membersihkan seantero rumahnya. Karena terlalu banyak kotoran dan debu, ia tidak ingin mengambil risiko sehingga mengenakan masker, jas hujan plastik, sarung tangan plastik. 


Hal pertama yang ia kerjakan adalah untuk membuang stok makanan yang telah membusuk dari kulkas dan menurutnya memiliki "bau seperti ketiak kecoak campur ubun-ubun monyet." (catatan: sebelumnya tertulis bau ketiak kera, ada kekeliruan dalam penerjemahan).  
Meski sudah mengenakan masker, bau yang tak sedap itu masih tercium. Ia pun terpaksa sesekali ke luar rumah untuk menghirup udara segar sambil merelakan kondisi rumahnya sekarang ini. Setelah beres urusan lemari es, Sarah beralih ke kotoran yang ditinggalkan sang kucing yang telah menghuni rumahnya tanpa izin.
Kemudian, ia mulai mengepel lantai dapur, kamar mandi, dan area di mana plafon rumahnya roboh. Ia juga terpaksa membuang beberapa sarung bantal yang telah dipenuhi jamur dan mengeluarkan bau tak sedap.
Pekerjaannya berlanjut ke hari berikutnya, namun kali ini ia meminta bantuan tukang untuk memperbaiki plafon yang roboh dan dinding yang kusam. Tukang itu ternyata berbaik hati dan menawarkan untuk membersihkan sampah kotoran lainnya yang masih berada dalam rumah.
Tetapi ada satu area dinding yang Sarah minta sang tukang biarkan kusam karena ingin bereksperimen dengan "warna baru". Dinding yang terletak di ruang baca itu menurutnya telah memberi efek kuno.
"Jadi, kode warna yang ada di dinding belakang itu adalah Covid-19, terinspirasi dari dinding Kastil Kellie, mungkin ada orang yang tertarik dan terinspirasi untuk mengecat temboknya dengan warna yang sama," canda Sarah.
Untuk sementara waktu, Sarah telah berhenti merapihkan rumahnya karena ia kini tengah membersihkan rumah keduanya, yakni sekolah di tempat ia bekerja yang juga telah ditinggalkan berbulan-bulan. Para guru dan staff lainnya juga ikut kerja bakti untuk bersiap memasuki masa "new normal" ketika siswanya kembali masuk pada 1 Juli mendatang.