Agar Anak Tak Berlebihan Pakai Internet dan Gawai Saat PSBB
Dunia4d2 Sabung Ayam - Selama masa pandemi , sekolah diliburkan dan anak-anak diminta untuk belajar online di rumah.Namun usai belajar, anak-anak seringkali masih ingin bermain di luar, atau bahkan jadi ketagihan karena bisa mengakses internet untuk menonton video kesukaan mereka.Spesialis Perlindungan Anak, UNICEF Indonesia, Astrid Gonzaga Dionisio, mengatakan orang tua perlu membuat kesepakatan bersama anak agar tidak berlebihan menggunakan internet saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di mana anak harus belajar dari rumah.
"Sebaiknya orang tua membuat kesepakatan dengan anak, karena anak juga harus bersosialisasi dengan keluarga, melakukan kegiatan perilaku sehat bersih, waktu ibadah. Orang tua harus menentukan kapan anak dapat melakukan akses internet dan apa saja konten yang bisa diakses itu penting," ujar Astrid dalam konferensi pers daring, dikutip dari Antara.Salah satu caranya adalah dengan melakukan pembatasan akses pada internet, aplikasi, atau penerapan family pairing atau settingan internet ramah anak. Orang tua juga sebaiknya mendampingi anak ketika anak mengakses internet.Berdasar riset UNICEF pada 2019, dia menyebutkan sebanyak 98,3 persen anak dan remaja memiliki akses ke perangkat seluler.Penelitian UNICEF tersebut juga menunjukkan bahwa 90,7 persen di antara anak dan remaja yang menggunakan smartphone mendapat akses internet yang digunakan untuk mengakses media sosial, game online atau menonton film streaming."Indonesia salah satu negara dengan jumlah anak pengguna internet terbanyak," kata Astrid.Data 2019 tersebut juga menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja menghabiskan lima jam dalam sehari untuk mengakses internet saat bukan hari libur, dan tujuh jam sehari pada hari libur. Angka ini diyakini meningkat saat pandemi seperti saat ini.
Tingginya paparan terhadap internet, menurut Astrid juga meningkatkan risiko anak terkait agresi kekerasan terhadap diri sendiri. Anak juga terpapar kekerasan, termasuk kekerasan seksual, yang berujung pada eksploitasi terhadap anak, bukan hanya eksploitasi untuk mendapat keuntungan, tetapi juga komersial, seperti pornografi."Bagi orang tua tidak ada kata telat, terlambat atau gaptek mari belajar internet agar bisa mendampingi anak, dan jadilah pendengar teman bagi anak remaja, baik itu online atau offline, baik cerita permasalahannya sehari-hari, atau yang menyenangkan," ujar Astrid.