Kenali Tanda-Tanda Autism Spectrum Disorder pada Anak Berikut Ini

Kenali Tanda-Tanda Autism Spectrum Disorder pada Anak Berikut Ini

Kenali Tanda-Tanda Autism Spectrum Disorder pada Anak Berikut Ini

Dunia4d2 Prediksi HK - Memiliki anak yang tumbuh dengan sehat - baik secara fisik maupun mental - tentu menjadi keinginan setiap orangtua. Akan tetapi, tidak sedikit orangtua yang diberi kepercayaan mendapatkan anak “spesial”, misalnya, anak dengan autism spectrum disorderatau gangguan spektrum autisme.
Autism spectrum disorderadalah gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan anak dalam berinteraksi, berkomunikasi, bersosialisasi, dan berperilaku. Gangguan ini umumnya dimulai sejak anak berusia dini.

Tanda-tanda autism spectrum disorder

Selain memiliki masalah dengan keterampilan sosial, emosional, dan komunikasi, anak dengan ASD juga cenderung mengulangi perilaku tertentu dan tak menginginkan perubahan dalam kegiatan sehari-harinya. Selain itu, mereka juga memiliki cara belajar, memerhatikan, atau bereaksi yang berbeda.  
Anak-anak seringkali menunjukkan tanda autism spectrum disorderdalam tahun pertama kehidupannya. Akan tetapi, sebagian anak tampak berkembang secara normal pada tahun pertama dan mulai menunjukkan tanda ketika berusia 18-24 bulan. Adapun tanda-tanda autism spectrum disorder, antara lain:
  • Tidak fokus pada objek yang mencuri perhatian
  • Tidak melihat objek yang ditunjuk oleh orang lain
  • Mengalami kesulitan berhubungan dengan orang lain atau tak memiliki minat terhadap orang lain sama sekali
  • Menghindari kontak mata dan ingin menyendiri
  • Sulit memahami perasaan orang lain atau membicarakan perasaannya sendiri
  • Lebih suka tidak dipeluk atau hanya ingin dipeluk jika mereka mau
  • Tampak tidak sadar ketika orang berbicara dengannya, namun merespons suara lain
  • Sangat tertarik pada orang, tapi tidak tahu bagaimana berbicara, bermain, atau berhubungan dengannya
  • Mengulangi atau menggemakan kata maupun frasa yang diucapkan padanya
  • Sulit mengungkapkan keinginannya menggunakan kata-kata atau gerakan khusus
  • Tidak dapat melakukan permainan “pura-pura”, misalnya pura-pura memberi makan boneka
  • Memiliki reaksi yang tak biasa terhadap cara, rasa, tampilan, atau suara baru
  • Kehilangan keterampilan yang pernah dimiliki, misalnya berhenti mengucapkan kata-kata yang pernah digunakan
Gejala dan tingkat keparahan gangguan ini bisa bervariasi pada setiap anak. Oleh sebab itu, mungkin saja tidak semua gejala yang telah disebutkan muncul pada diri anak.

Penyebabautism spectrum disorder

Terdapat banyak kemungkinan penyebab autism spectrum disorder. Namun, faktor genetik dan lingkungan dianggap memainkan peran. Mutasi gen tampak terlibat dalam ASD. Beberapa anak yang mengalami gangguan ini dikaitkan dengan kelainan genetik, seperti sindrom Rett atau sindrom Fragile X. Selain itu, mutasi gen juga dapat memengaruhi perkembangan otak atau cara sel-sel otak berkomunikasi bahkan dapat menentukan tingkat keparahan gejala.
Selain itu, para peneliti juga menganggap bahwa faktor lingkungan seperti infeksi, obat-obatan atau komplikasi selama kehamilan, serta polutan udara berperan dalam memicu gangguan spektrum autisme. Terdapat pula beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anak terkena gangguan ini, di antaranya:
  • Jenis kelamin anak. Anak laki-laki empat kali lebih mungkin terkena ASD daripada anak perempuan
  • Riwayat keluarga. Adanya satu anak dengan ASD dalam keluarga meningkatkan risiko anak yang lain untuk mengembangkannya
  • Gangguan lain. Anak-anak dengan kondisi medis tertentu, seperti tuberous sclerosis berisiko lebih tinggi memiliki autism spectrum disorder
  • Bayi yang sangat prematur. Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 26 minggu memiliki risiko lebih besar terhadap gangguan ini
Jika anak menunjukkan tanda-tanda autism spectrum disorder, Anda dapat memeriksakannya pada psikolog atau psikiater anak, ahli saraf anak, atau dokter perkembangan anak untuk mengevaluasi kondisi anak Anda tersebut.

Pengobatan autism spectrum disorder

Autism spectrum disordermerupakan kondisi seumur hidup dan dapat berlanjut semakin parah bila tak mendapat perawatan yang tepat. Perawatan dilakukan untuk memaksimalkan kemampuan anak, mengurangi gejala ASD, serta mendukung perkembangan dan pembelajarannya. Adapun opsi perawatan yang dapat dilakukan, yaitu:
  • Terapi perilaku dan komunikasi

Terapi ini akan membantu anak menghadapi kesulitan bersosial, berbahasa, dan berperilaku yang berkaitan dengan autism spectrum disorder. Selain itu, anak akan diajarkan berkomunikasi lebih baik, bertindak dalam situasi sosial, mengurangi perilaku bermasalah, dan mengajarkan keterampilan baru.
  • Terapi pendidikan

Terapi ini sangat bermanfaat bagi anak yang mengalami kesulitan menerima pelajaran di sekolah. Para pengajar akan memberi program pendidikan yang terstruktur sehingga mudah dimengerti oleh anak dengan ASD. Anak akan dilibatkan dengan berbagai kegiatan untuk meningkatkan keterampilan sosial, komunikasi, dan perilaku. Anak seringkali menunjukkan kemajuan yang baik dengan terapi ini.
  • Terapi keluarga

Orangtua dan anggota keluarga lain dapat mempelajari cara bermain dan berinteraksi dengan anak autism spectrum disorder. Hal ini dapat mendorong anak meningkatkan keterampilan interaksi sosial, mengelola perilaku bermasalah, dan berkomunikasi.
  • Obat-obatan

Obat-obatan tertentu dapat membantu mengendalikan gejala. Obat antipsikotik kadang digunakan untuk mengobati masalah perilaku yang parah, sedangkan antidepresan diresepkan untuk kecemasan.
Perawatan lain, seperti halnya terapi wicara, terapi fisik, atau terapi okupasi mungkin diperlukan untuk autism spectrum disorder. Akan tetapi, hal ini bergantung pada kebutuhan anak. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk selalu berkonsultasi pada psikolog maupun psikiater anak.